Catatan Perjalanan
Sumedang, 3 Agustus 2009
Saya sengaja memacu sepeda motor agak kencang. Sekali lagi khawatir terlambat, karena teman-teman Sumedang rencananya selesai mengadakan rapat pukul 08.00. Sebelumnya saya agak salut juga, katanya mereka rapat mulai dari pukul 06.00-08.00. Saya pikir ini rapat kok pagi-pagi sekali, kayak sarapan pagi saja. Tapi, kadang saya juga berpikir ke belakang, ketika sekitar 2-3 tahun saya pun tidak jarang melakukan hal serupa. Tapi intensitas tersebut mulai berkurang ketika sudah masuk kepengurusan di daerah pada 2007.
Kembali ke perjalanan, sebelum sampai, saya sempatkan untuk mengirim pesan pendek bahwa kemungkinan saya terlambat 15 menit. Kesalahan kembali diulangi, masalah dasar dalam organisasi. Datang terlambat. Kalaupun banyak alasan yang bisa saya jelaskan, yang jelas hari itu saya terlambat! Semoga ke depan tidak diulangi lagi.
Sudah bukan hal yang asing ketika kita melewati jalanan menuju Unpad Jatinangor, hilir mudik kendaraan berat, bus antar provinsi hilir mudik bergantian. Plus tidak ingin ketinggalan, debu-debu disertai cuaca panas. Waktu menunjukkan pukul 08.15, Alhamdulillah saya sampai juga di sekretariat KAMMI Sumedang. Motor terpaksa harus diparkir di luar karena body bagian bawah terlalu pendek sehingga tidak cukup melewati tanjakan menuju sekretariat.
Dari sejak tadi dalam perjalanan, saya pikir teman-teman banyak yang hadir rapat, dan sekarang sudah selesai rapat. Tapi ternyata, rapat sejak tadi sudah selesai dan hanya diikuti oleh 3 orang peserta. Teman-teman yang lain kebanyakan tidak bisa hadir karena alasan pulang kampung, KKN, dll. Waduh, kok banyak alasan yah.
Sekitar pukul 09.00 saya, Hilman dan Firman berangkat menuju kampus UNPAD. Asalnya memang kita akan berdiskusi di sekre mereka, tapi saya usulkan untuk di luar saja, soalnya agak bosan juga kalau diskusinya di dalam ruangan terus.
Teman-teman UNPAD tentu sudah hafal betul kalau ditanya dimana tempat yang cocok untuk mengadakan pertemuan, diskusi, yang sifatnya non formal? Yap, pasti jawabannya di dekat BNI UNPAD, samping danau. Kami pun memilih tempat itu, dengan alasan yang kurang lebih sama.
Berada di saung itu terasa nyaman, diiringi dengan semilir angin yang membuat keringat basah pun menjadi segar. Akh firman yang sejak tadi datang paling akhir, akhirnya datang juga dengan membawa sebuah keranjang Tahu Sumedang. Happ, tahu pun langsung jadi santapan utama kami.
Tema diskusi yang kami lakukan hanya seputar kondisi eksternal teman-teman di Sumedang. Agenda utama jelas terkait dengan agenda kontemporer, seperti pelantikan anggota DPRD Kabupaten Sumedang. Pelaksanaannya sebentar lagi, yaitu 12 Agustus besok. Sebagai salah satu momentum penting, tentu menjadi hal yang wajar ketika ini ditanggapi oleh teman-teman mahasiswa.
Tidak terlalu lama kami berdiskusi. Cukup hal-hal yang penting dan mendesak saja. Sekalipun memang, canda-tawa selalu mengiringi pembicaraan kami. seperti biasa, kalau diskusi melotot terus, bisa stress juga ini kepala. Pukul 11.30 saya kembali pulang ke Bandung. Sebelumnya, diantar dulu oleh akh Firman ke Kopma UNPAD. Beberapa barang ingin saya beli disana. Beres itu, saya pun meluncur.
Catatan Ringan
Hilman dan Firman merupakan kader KAMMI angkatan 2006. Mereka berdua berasal dari kampus yang sama dan strata satu. Yang satu jurusannya Sastra Arab, satunya lagi Administrasi Niaga. Hilman baru-baru ini diamanahkan menjadi Ketua Depertemen Kebijakan Publik Daerah, sedangkan Firman memang sejak awal sudah menjadi Ketua Komisariat UNPAD Eksakta.
Ini hanya pandangan subjektif. Saya menaruh harapan besar kepada dua orang pemuda ini. Dengan amanah yang diemban, mau tidak mau, mereka harus kerja keras dalam menjalankan organisasi ini. Tentu, bukan sekedar memajukan organisasi an sich, toh pada dasarnya ini hanya salah satu tujuan kecil organisasi saja. Agenda besar organisasi adalah bagaimana mewujudkan masyarakat Islami di Jawa Barat. Metode yang digunakan tentu berbeda dengan apa yang dilakukan seperti halnya Pemerintah. Oleh karena itu, indikator dan evaluasinya pun berbeda.
Sumedang merupakan KAMMI Daerah yang baru di tataran wilayah Jawa Barat. Kalaupun dilakukan akreditasi sesuai dengan konstitusi hasil Muktamar kemarin di Makassar, saya belum berani menjawab apakah daerah ini lolos atau tidak? Tapi sudahlah, toh hasil Musyawarah Wilayah kemarin sudah menyepakati terbentuknya daerah ini. Saya pun berargumen, seperti halnya keputusan Mahkamah Agung (MA) baru-baru ini, keputusan tidak berlaku surut!
Diskusi yang kami lakukan masih sebatas teknis, belum masuk dalam ranah yang lebih dalam. Kalau boleh jujur saya berpendapat, teman-teman Sumedang ke depannya harus lebih intens dalam mengenal permasalahan di Sumedang. Memang betul, hampir sebagian anggota berada dalam satu almamater yang sama. Sekretariatnya pun tidak berada di pusat pemerintahan. Tapi tetap saja ruang lingkup gerakan adalah satu daerah, yaitu Kabupaten Sumedang. Selain itu, KAMMI Sumedang harus terus meningkatkan sayapnya ke kampus-kampus seperti Winaya Mukti, Ikopin bahkan UPI Sumedang sekalipun.[]
Wallahu’alam bishshawab.