Tuesday, 29 December 2009
ALHIKMAHONLINE.COM--Menutup akhir tahun Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jabar melakukan aksi kritik atas turunnya dana pendidikan Jabar sebesar 4% dari konstitusi seharusnya 20%. Penetapan anggaran pendidikan sebesar 16% diakui Sugiyanto (wakil ketua komisi A DPRD Jabar) sebagai kesalahan penghitungan anggota dewan dan pemprov Jabar dalam merumuskan APBD Jabar 2010.
“Bukan hanya masyarakat Jawa Barat yang masih banyak yang buta huruf dan buta hitung, ternyata para pejabatnya pun banyak yang tak bisa menghitung,” cela Ramlan Nugraha, Kepala Departemen Kebijakan Publik KAMMI Jabar, ditengah-tengah orasinya menyikapi tanggapan anggota dewan tersebut, Selasa (29/12/09).
Massa KAMMI yang datang dari beberapa kampus di Bandung menuntut transparansi dana pendidikan yang dipotong menjadi 16% dari seharusnya sebesar 20%. Hal ini menurut mereka sangat kontradiktif dengan rencana pengadaan mobil dinas dan tunjangan sewa rumah yang akan diberikan kepada para pejabat.
“Belum apa-apa, sudah minta ini dan itu. Kerja belum ada, mau mobil baru, rumah baru, lama-lama nanti minta tunjangan isteri baru,” celetuk Ramlan.
Anggaran yang disusun dalam APBD Jabri dinilai tidak pro-rakyat dan ini menunjukan bahwa pemerintahan Ahmad Heryawan dinilai telah gagal membuat gebrakan baru dalam pemerintahannya. Bahkan Ramlan mengkritisi, bahwa sampai detik ini, tidak ada satu partai pun yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat.
Aksi KAMMI ini mendapat sambutan dari salah satu wakil ketua komisi A DPRD Jabar, Sugiyanto dari partai Demokrat yang turun langsung menjawab tuntutan-tuntutan kader KAMMI.
“Kami berharap, rekan-rekan mahasiswa bersabar, karena kemarin, kami ada kesalahan penghitungan dana, seharusnya memang 20%,” ungkap Sugiyanto di hadapan para mahasiswa.
Walaupun demikian, KAMMI tetap menganggap itu sebagai alasan belaka. Buktinya mereka, para pejabat sudah jelas akan mendapatkan tunjangan rumah 10 juta perbulan dan mobil dinas terbaru sudah disiapkan.
“Ini tentu tidak sangat tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang saat ini mencapai 2,65 juta orang dalam kemiskinan, KAMMI sangat kecewa dengan sikap pemerintahan saat ini, dan KAMMI janji akan terus mengawal dan mengkritisi pemerintahan selama belum berpihak kepada masyarakat,” terang Ramlan.
(Siro/Alhikmahonline)