Monday, August 31, 2009

FREE!!!

Hey, watch out town hall organizers, this guy is out:
http://www.bartcop.com/bush-shoe-throw-ani.gif

Wilpon's May Be Forced To Sell Mets

http://blogs.nypost.com/sports/vaccaro/photos/New%20York%20Mets.jpg
The owners of the New York Mest, the Wilpon family, may be forced to sell the New York Mets after Fred Wilpon was suckered by Bernard Madoff:
It has been suggested the sale of the team is almost certain.

Madoff, himself a Mets fan, defrauded Fred Wilpon and thousands of others in his Ponzi scam.

It has been speculated that the New York Mets club is worth around $850 million.

Dems Begin Sanford Ads In South Carolina

Papel de Parede para Clínica / Consultório

Pode colocar este fantástico papel de parede na sua clínica / consultório dentário e crie um ambiente mais acolhedor para os seus pacientes.

Encomende já / Order Now:
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Sunday, August 30, 2009

Saban Signs 3-Year Extension

http://lh3.ggpht.com/_0PmRcySarfI/SeeHTtdRqOI/AAAAAAAADHE/pkzio8aTeos/St+Nick.jpg
Alabama football coach Nick Saban has signed a 3-year contract extension with the Crimson Tide, making him the head coach through 2017:
"Terry and I are pleased and happy that the University of Alabama has offered us an extension to our original contract," Saban said, referring to his wife. "Our acceptance of the extension expresses our commitment to the University of Alabama for the rest of our coaching career."

In two seasons, Saban has led the Crimson Tide to a 19-8 record, including a 12-2 record last season that earned a Southeastern Conference Western Division title, a trip to the Sugar Bowl and a final ranking of sixth.

***Note: doesn't Saban look like he's dancing like the bowler from The Big Lebowski in the photo above:

Excerpts From Obama's Euology

Kennedy Memoir Set For Sept. 14

http://www.truthout.org/files/images/083009G.jpg
Senator Ted Kennedy's memoir, entitled True Compass, is set to be published Septemper 14:
[Kennedy] kept a personal journal for almost 50 years, beginning with his brother John F. Kennedy's 1960 campaign. In 2004, he started a five-year, comprehensive oral history at the University of Virginia. And for the past two years, he had been writing a confessional autobiography... He completed it this year.

For his own work, the Senator was certainly looking beyond a publishing success; his literary efforts were made for posterity. Now, sadly, they'll be posthumous as well.
Pre-order the book HERE.

Friday, August 28, 2009

Obama Hysteria

http://www.bartcop.com/obama-mind.jpg

Frank Gehry segundo Chris Labrooy


O artista gráfico Chris Labrooy criou uma serie de esboços baseados no trabalho do famoso Frank Gehry tais como Guggenheim Bilboa / Aerospace museum / Ghery house / experience music project / dancing house prague.

Thursday, August 27, 2009

Wednesday, August 26, 2009

Chuck Norris: Vote For Roy Moore Or I Will Fight You

http://img2.allposters.com/images/MMPH/273431.jpg
Star of the reality show 'Walker-Texas Ranger' Chuck Norris has endorsed Roy Moore for Governor of Alabama:
Norris has endorsed Judge Roy Moore in his run for governor of Alabama in 2010. Norris also endorsed two other gubernatorial candidates in Ohio and Iowa.

"Roy's resume reads like a 'Who's Who' of American life and justice: from private practice to District Attorney then circuit judge and chief justice," said Norris. "Roy Moore's awesome autobiographical manifesto "So Help Me God!" is a must read for any patriot."
If you vote for Roy Moore, Chuck Norris just might let you live.

"LIberal Lion", Kennedy Dead At The Age Of 77


An era has come to an end, as the last of Joeseph Kennedy's boys succumbed to a brain tumor and died at the age of 77:
Kennedy was first elected to the Senate in 1962, at the age of 30, and his tenure there would span four decades.

[Kennedy] ran unsuccessfully for the Democratic nomination in 1979 against incumbent President Jimmy Carter.

Political analyst Mark Shields said Kennedy's "concerns were national concerns, but his forum for achieving his ends and changing policy, became the Senate. And he mastered it like nobody else I've ever seen."

Former British Prime Minister Tony Blair called Kennedy "a true public servant committed to the values of fairness, justice and opportunity."

Britain gave Kennedy an honorary knighthood earlier this year.

A sad day.

Roupeiros com Papel de Parede



Vários exemplos de como pode dar um novo ar ao seu roupeiro de forma económica usando papel de parede ou uma pintura decorativa.

Encomende já / Order Now:
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Lisboa / Portugal

Tuesday, August 25, 2009

(Sikap Gerakan Mahasiswa Muslim terkait Usaha Pemberantasan Terorisme oleh Pemerintah SBY)



Pemberantasan Terorisme yang Meresahkan

Oleh: Ramlan Nugraha
Ketua Departemen Kebijakan Publik
KAMMI Wilayah Jawa Barat Periode 2008-2010


Sikap kami pada akhirnya mengerucut pada sebuah pernyataan, pemerintah SBY telah gagal dalam menjaga kedaulatan bangsa ini dari berbagai ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri. Isu terorisme merupakan salah satu ancaman, bukan merupakan isu sentral ketika kita membahas persoalan tentang kedaulatan bangsa ini. Tanpa mencoba untuk menomorduakan persoalan terorisme, hal yang lebih penting untuk dilakukan pemerintah adalah mendefinisikan kembali arti sebuah istilah yang menjadi ancaman bagi bangsa ini.

Penting kiranya ada sebuah kesamaan gerak antara pemerintah dan rakyat dalam setiap aspek apapun, termasuk mencegah ancaman yang merongrong negeri ini. Kesamaan gerak ini tentu diawali dari sebuah pemahaman, bukan karena stigma layaknya pemerintah adalah atasan sedangkan masyarakat adalah bawahan. Sehingga pemerintah melalui aparat keamanan bisa melakukan apa saja terhadap orang yang dicurigai sebagai pelaku terorisme. Kondisi ini menyebabkan sebuah kegelisahan dalam masyarakat, khususnya kaum Muslimin. Adanya kasus penangkapan di beberapa daerah karena alasan dianggap mencurigakan, disebabkan faktor penampilan seperti berjenggot panjang, bercelana ngatung, ataupun karena istrinya bercadar, sesungguhnya bukan sekedar kesalahan teknis semata, tetapi disebabkan karena faktor ketidaksiapan pemerintah dalam menyiapkan aparatnya terkait, “siapa itu teroris?”. Klarifikasi yang dilakukan oleh Kapolri tentang pengawasan ceramah beberapa hari yang lalu, mengindikasikan ada kesalahpahaman antara pemerintah dengan masyarakat. Hal ini seharusnya tidak terjadi apabila dari awal dibangun kesamaan gerak dalam mendefinisikan seorang pelaku teroris.

Ketegangan baru yang dirasakan masyarakat akhir-akhir ini adalah tindakan pemerintah yang meresahkan. Munculnya keresahan ini sekali lagi disebabkan karena tidak terbangunnya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Mengutip perkataan Emha Ainun Nadjib, “Inilah hari-hari dimana konteks yang mempolarisasikan antara ‘yang berkuasa’ dengan ‘yang dikuasai’ sesungguhnya bersifat multideminsional.”

Sinergisasi yang dilakukan pada dasarnya bukan hanya sekedar diskusi, ataupun duduk bersama dalam sebuah forum yang itu membahas tentang terorisme, tetapi lebih pada wilayah fundamental yaitu kebijakan pemerintah terkait dengan masalah ini. Selama ini, upaya pemberantasan terorisme yang dilakukan pemerintah hanya bersifat pasif. Pasif dalam arti, pemerintah hanya lebih mengedepankan hal teknis seperti himbauan-himbauan, pengawasan yang lebih ekstra terhadap pendatang baru, dan sekelumit titah lainnya kepada masyarakat. Kalaulah pelaku terorisme ini dianggap sebagai penganut ajaran agama yang radikal, maka pemerintah seharusnya sadar dan mempunyai komitmen untuk meluruskan hal ini dengan mencontohkan perintah-perintah agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara benar, bukan radikal. Kita ingin mengetahui sejauh mana aplikasi penerapan nilai-nilai agama dilakukan secara benar oleh pemerintah. Masyarakat pun bisa menilai bahwa inilah pemerintahan yang berkomitmen untuk menjalankan ajaran agama secara benar. Hal ini harus dibuktikan, sehingga berbagai istilah yang digembor-gemborkan selama ini seperti radikal, fundamental, dll bukan hanya dimengerti oleh masyarakat tetapi masyarakat bisa membedakannya dengan jelas karena mendapat teladan langsung dari pemerintahnya.

Mendefiniskan sebuah arti dalam tatanan berbangsa dan bernegara sungguh bukan hanya sekedar teoritis semata. Di tengah berbagai permasalahan yang dihadapi, masyarakat kita butuh bukti, suri teladan dari pemerintahnya. Berbagai pengeboman yang terjadi sesungguhnya tidak akan terjadi apabila adanya sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat. Kita hidup berbangsa dan bernegara bukan hanya untuk lima atau sepuluh tahun saja, tetapi untuk masa yang akan datang. Membangun sebuah negara tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu proses didalamnya, perlu kesabaran dalam menjalankannya, dan perlu ketahanan dalam menapakinya.

Sebagai penutup, menyikapi situasi bangsa yang sedang terjadi maka kami menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk: pertama, Memperkuat basis keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengokohkan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat, merdeka, dan tidak terbelenggu oleh intervensi pihak asing manapun juga; dan kedua, Mengecam semua pihak yang melakukan segala bentuk perbuatan merugikan kepentingan masyarakat dan tindakan menyebarkan provokasi berupa informasi tanpa didasari bukti yang benar dan lengkap sehingga meresahkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.




Wallahu’alam bishshawab.
Bandung, 26 Agustus 2009

Monday, August 24, 2009

Kualitas Anggota Dewan Baru: Mutu atau Mati!

Oleh: Ramlan Nugraha
Ketua Departemen Kebijakan Publik
KAMMI Wilayah Jawa Barat Periode 2008-2010


Beberapa hari ke depan, masyarakat Jawa Barat resmi akan memiliki anggota legislatif baru. Harapan tentang perubahan yang dijanjikan oleh para aleg terpilih tentu menjadi semangat bagi masyarakat yang hari ini masih saja dirundung berbagai permasalahan.

Sebagai salah satu pilar dalam masyarakat, gerakan mahasiswa tentu mempunyai peran penting dalam membangun kualitas perubahan yang akan dilaksanakan. Stigma keliru ketika pada dasarnya kebijakan publik yang dihasilkan merupakan hasil pembahasan internal dalam pemerintah saja. Proses transparansi dan sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat, tidak terkecuali gerakan mahasiswa dalam membangun kualitas perubahan yang diharapkan merupakan suatu hal yang wajar dalam proses demokrasi.

Lantas bagaimana sikap gerakan mahasiswa terkait dengan pergantian dewan yang baru ini? setidaknya ada dua hal yang mencakup sikap gerakan mahasiswa yaitu: pertama, penilaian objektif kita terhadap kualitas anggota dewan, dan kedua, adanya daya tawar perubahan dari gerakan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat intelektual. Dua hal inilah yang menjadikan gerakan mahasiswa tidak hanya bisa teriak-teriak an sich, tetapi juga diimbangi dengan daya dobrak berupa kualitas perubahan yang ditawarkan.

Kualitas anggota dewan menjadi satu hal yang tetap harus menjadi controlling gerakan mahasiswa pada saat ini. Indikator kualitas ini tentu tidak hanya dilihat dari banyaknya gelar akademik yang terpampang, tetapi juga kualitas track record sebelum terpilih menjadi anggota dewan. Pada dasarnya ini juga menjadi bahan kritikan kita terhadap partai politik, mengapa? Karena produk kebijakan yang dihasilkan oleh partai politik salah satunya adalah menentukan siapa calon anggota legislatifnya. Oleh karena itu, apabila ada anggota dewan yang bermasalah, partai politik tempat dia bernaungpun seharusnya bertanggung jawab.

Mengingat pentingnya pengawalan terhadap anggota dewan yang akan dilantik ini, pasca pelantikan DPRD, KAMMI Wilayah Jawa Barat telah mengintruksikan seluruh jajaran di daerah untuk mengawasi kinerja para anggota dewan, salah satunya dengan form evaluasi kinerja anggota DPRD. Form ini berisi identitas anggota dewan, laporan kinerja yang meliputi kedisiplinan, kemampuan dan peminatan isu dan sektor/daerah pemilihan, reses (bertemu konstituen), keaktifan di komisi, fungsi legislasi, fungsi pengawasan, fungsi anggaran, suap di DPRD, dan program jaring aspirasi masyarakat (Jasmara). Inti dari form ini bukan berarti menjadikan kerja gerakan mahasiswa menjadi teknis, seakan hanya mengurus anggota dewan saja, bukan itu! Tetapi ini menjadi bagian dari bahan penilaian yang nanti menjadi statement gerakan mahasiswa dalam memandang kondisi kinerja anggota dewan. Hal yang paling penting tetap adalah sejauh mana sikap dan daya tawar gerakan mempengaruhi bahkan menjadi referensi kebijakan publik di suatu daerah.

Kasus di daerah pemilihan Kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya tentu harus menjadi pelajaran bagi semua elemen masyarakat. Terpilihnya mantan Wakil Bupati Kabupaten Garut periode kemarin sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut yaitu Memo Hermawan sebagai anggota legislatif Propinsi Jawa Barat periode 2009-2014 tentu menjadi preseden buruk bagi kualitas wakil rakyat yang akan dilantik ini. Memo Hermawan, yang merupakan pelaku kasus ijazah palsu saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut pada periode kemarin ternyata saat ini bisa terpilih menjadi anggota dewan. Padahal Pengadilan Negeri Garut sudah menjerat IS sebagai tersangka dalam pembuatan ijazah palsu di sekolah yang bersangkutan, yaitu SMK PGRI. Aneh, pelaku pembuatnya sudah ditahan, tetapi otak utama, sang penyuruhnya masih saja santai dan siap dilantik menjadi wakil rakyat. Padahal kasus ini sudah masuk ke Polda Jabar sejak 29 November 2003 dengan tuduhan menggunakan STTB SMK PGRI palsu. Hampir 6 tahun berlalu, kasus ini masih saja belum tertuntaskan.

Disamping itu, gerakan mahasiswa harus tetap konsisten untuk mengingatkan legislatif dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap pemerintah. Janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut yaitu: Menyerap satu juta lapangan kerja melalui pengadaan dan peningkatan usaha kecil menengah; Membebaskan SPP dan pemberian bantuan buku, perbaikan gedung sekolah serta penambahan gaji guru negeri dan swasta; Meningkatkan kesejahteraan petani melalui dana talangan untuk menjamin stabilitas harga pupuk dan gabah; Pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi; Pengalokasian dana khusus untuk operasi pasar bila harga sembako naik; Pembangunan dan revitalisasi posyandu untuk kesehatan Ibu, anak dan lansia; dan Mendukung eksistensi praktisi perkebunan untuk mendapat hak guna usaha.

Dalam fungsi anggaran, sudah bukan asing ketika ini merupakan lahan basah bagi anggota dewan. Politik anggaran pro rakyat harus tetap menjadi isu yang harus diperjuangkan. Publikasi tentang kekayaan awal anggota dewan setidaknya menjadi alat evaluasi untuk mengetahui kerja-kera yang nantinya dilakukan selama mengemban amanah sebagai wakil rakyat. Seruan-seruan dengan tema penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi tetap menjadi tagline utama gerakan mahasiswa.

Di sisi lain, KAMMI tetap membangun sinergitas dengan semua elemen, termasuk partai politik sekalipun. Adanya proses ini pada dasarnya bukan untuk melemahkan fungsi gerakan sebagai elemen sektor ketiga tetapi dalam rangka posisi kita sebagai pelaku, pihak yang juga bertanggung jawab terhadap proses perubahan. Namun di satu sisi, kita juga harus bisa menampilkan karakter khas gerakan mahasiswa, tidak terjebak dengan tawaran pragmatis dan materialistis. Gerakan kultural berupa pendidikan politik langsung kepada masyarakat juga tetap menjadi agenda penting gerakan mahasiswa sebagai bagian dari proses pembangunan mayarakat kritis.

Sebagai penutup, kita berharap para anggota dewan yang akan dilantik nanti bisa menunjukkan sikap layaknya seorang wakil rakyat, memiliki kinerja tinggi dan tidak berleha-leha dalam melaksanakan tugas yang diemban serta tidak silau terhadap gemerlapnya kenikmatan dunia. Jabatan yang diemban adalah amanah, dan akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah SWT. Tetapi jika kerja-kerja yang dilakukan bertentangan dengan tugas dan amanahnya, maka apa daya perubahan yang dicita-citakan akan mati, ditelan ego manusia yang tidak bertanggung jawab!


Wallahu’alam bishshawab.

Quick Reaction To The Alabama Gubernatorial Forum

http://cdn1.playonsports.com/.element/img/2.0/raycom/wsfa/background.header.jpg
1. - Artur Davis was by far the most seasoned candidate.
2. - Bradley Byrne was not as good as I expected, but better than his GOP brethren.
3. - Tim James is still a complete idiot.
4. - Roy Moore probably has a job as a Baptist preacher when this is over.
5. - Bob Bentley is a typical Senator running for any office, knowledgeable but boring.
6. - Bill Johnson really wants that far right vote.
7. - The online stream of this event sucked really bad!!!

They are supposedly going to have an "on-demand" stream available later, so if you missed it go HERE and wait.

Mobiliário Forest Interior / Exterior


Mobiliário tanto para interior como para exterior, graças aos materiais utilizados capazes de resistirem às mais adversas condições climatericas. Disponiveis em varias cores.

Encomende já / Order Now:
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

What the USA's Solheim Cup Victory Should REALLY mean...

Wow - what a great victory for team USA this weekend in the Solheim Cup ! We saw great performances for both the Yanks and the Euros, and tons of support from the fans. And while most of the media thus far (less than 24 hours later) has been heaped upon a couple of topics, I see a number of noteworthy topics for you to consider.
- The 2009 Solheim Cup could not have come at a better time for the LPGA: With the LPGA sorely in need of some good,upbeat news, the Cup provided that in bushels. Whether it was the great individual stories (of which there are many), the heartwarming shows of teamwork, or the great individual competition, the LPGA was the REAL winner this weekend.
- Christina Kim is worth paying attention to: Christina Kim proved (again) to be the spark plug that the US sorely needed. Not only did she play well, she also was the catalyst of the REAL Spirit on the team. Although some people seemed to have whined about her behavior, me thinks they were the same folks who felt that Boo Weekly was out of line at last year's Ryder Cup. As someone who witnessed Boo first hand last year, I can rightfully tell those who dissed him, and anyone who bitched about CK's behavior to bugger off - we've had enough of the "stick up the arse" attitudes in golf. We are here to have fun, so get the feck used to it ! Hat's off to Christina for sparking up the crew, and to the crew for stepping up. (For the record, the dance she and Michelle Wie did after their match was fecking PRICELESS...)
- A great Solheim send off for Juli Inkster: Juli is a class act all the way, and nothing could have provided her a better SC send off (as a player anyway) than this. She played solidly all week, especially when she gutted out a halve in her last match. Look for her in 2011 as our Captain...she's ready and the players will unite behind her like no one else.
- A Real Breakthrough for Michelle Wie (Maybe,Possibly,Hopefully...): Already, the media hordes have descended upon her performance at Sugar Grove with the appetite of the biblical swarm of locusts - citing this as her asserting her coming dominance on the tour. Readers of Bushwood know that while I respect Michelle's raw talent, she still has a lot to prove. Her performance at the Cup this weekend was very strong - make no mistake about that. However, her difficulties with making putts down the stretch remained evident - and she must fix that before she will win on any tour. I'm going to make a prediction here - if Michelle Wie remains focused on the LPGA, ceases to ever speak again about competing with the men on the PGA tour, and respects the fact that she is STILL unproven; the she will have great success (both individually and as a future SC player) and the support she enjoyed from the crowd and her fellow players this week will continue. However, if she starts talking about the PGA again (or making other less than believable comments), she will lose the camaraderie she seemed to relish so much this week faster than Usain Bolt can steal your lunch. She desperately needs to understand that her teammates (and fans like me) are waiting for her to embrace the LPGA and respect them - rather than sending them the message "thanks - I like you a lot...until I get a better offer". Michelle, if you are listening, take this advice: (1) Forget about the PGA - it will only hurt the image that you are close to reparing, and this time, there won't be any forgiveness; (2) Keep Mom and Dad at arms length - you are a grown woman now, and are ready to make your own decisions, (3) Watch the replays from this week, and look at your face - you were HAPPY, your Teammates LIKED YOU, and your played well. Understand the value in that and focus on recapturing it - if you can do that, you will find that your detractors will fall by the wayside and your REAL fanbase (not those akin to fans of bearded lady freak shows at the circus) will grow.
Sugar Grove is one tough track - and these Chicks can PLAY: If I've heard one scratch (male) golfer say he could compete with the ladies of the LPGA,I've heard fifty. One look at the track they played this weekend should put those comments to rest - granted it was not 7,500 yards, but the pins were tough, the rough high, and not many places to safely bail out. ...and they were flat out hitting some great shots. Enough said..

Friday, August 21, 2009

Tulisan kiriman saudara ::

Pesan Untuk Anakku

Oleh: Ita Tresna Lestari,S.Ag (Alumni UIN Syahid Jakarta)



Aku namakan dirimu Erza Farandy , karena engkau lahir di saat orang-orang sedang menolong bunda untuk mendoakan keselamatanmu karna ketika kandungan 1 bulan bunda memiliki kista 2 buah di sebelah kiri. Engkau lahir di dampingi ayah, bidan dan asistennya. Ketika manusia sedang terlelap dalam buaian mimpi, engkau lahir di dunia ini dengan tarikan nafas yang begitu panjang. Pada awalnya begitu tak kuasa untuk melahirkanmu ingin menyerah di Caesar. Tetapi aku bertekad untuk melahirkanmu dengan normal walau nyawa taruhannya. Alhamdulillah dengan izin Allah kau selamat dan menangis di keheningan malam.

Hayatilah setiap kali engkau membaca “IyyaKa na’budu wa iyyaKa nasta’in. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.”

Nak…

Ada lagi yang membuatku memberimu nama Erza Farandy Engkau lahir di hari jumat malam sabtu di bulan haji. Ketika itu bunda sedang berlibur semester delapan, ketika bunda merasakan tanda-tanda kelahiranmu, Nak. Engkau lahir di bulan orang2 sedang berhaji; Di bulan itulah, Nak bunda mendapatkan indeks prestasi terbesar di jurusan.

Sungguh, tak ada yang kebetulan di dunia ini. Maka ketika kelak engkau mulai bisa memikirkan untuk apa engkau diciptakan, perhatikanlah langkahmu dan renungilah mengapa Allah takdirkan engkau lahir di haji; di bulan yang mengagungkan namamu labaik Allahuma labaik.

Maka, aku sungguh berharap ini menjadi pelajaran bagimu untuk belajar menjadi orang yang berhati mulia seperti PA haji bukan karena ingin mendapat penilaian manusia, tetapi agar meraih kecintaan Tuhanmu.

Janganlah engkau meniadakan orang-orang yang lemah di sekitarmu. Yang Maha Menciptakan, hanya menilai derajat manusia itu sama. Sesungguhnya selain Allah adalah fana. Betapa banyak orang yang mengikrarkan cintanya dan tak lama sesudah itu ia mengingkari ikrarnya sendiri. Betapa banyak orang yang mengaku mencintai saudaranya dengan tulus, padahal yang mereka cintai hanyalah parasnya. Cinta itu awalnya meluap-luap, dan setelah dimakan usia, tak tahu lagi kemana cinta harus dicari. Jika engkau mencari cinta mereka, mungkin mereka akan mengelu-elukanmu ketika ada yang bisa didapatkan darimu. Tetapi sesudah itu, tak ada sedikit pun jaminan bahwa mereka tidak akan meninggalkanmu.

Sungguh, telah banyak berlalu ummat-ummat sebelum kamu. Maka berjalanlah di muka bumi, dan lihat kesudahan orang-orang terdahulu. Telah banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bekerja keras untuk memperoleh tepuk tangan dan decak kagum manusia, tetapi sesudah masa bertukar dan zaman berganti mereka tak lagi dikenali. Dan sesudah itu, sebagian di antara mereka terpuruk oleh kesedihannya sendiri, dan sebagian lainnya tersadar sehingga segera berlari kepada Allah.

Alangkah fana, Anakku. Alangkah fana…. Maka apakah engkau akan sibuk mengejarnya?

Sementara apabila engkau meraih kecintaan Tuhanmu, Anakku, Ia akan memaklumkan kecintaan-Nya kepada para malaikat. Lalu para malaikat itu akan memaklumkan kecintaan itu kepada hati manusia, sehingga mereka berbondong datang kepadamu sekalipun engkau bersembunyi di balik goa. Mereka datang kepadamu dengan penuh kecintaan, dan kecintaan itu datang dari Tuhanmu. Mereka akan siap melindungimu dan membantumu, kapan saja. Tetapi jangan engkau keliru menyangka, sehingga menganggap mereka sebagai penolongmu.

Tidak.

Sekali-kali tidak. Sesungguhnya tidaklah mereka menjadi penolongmu melainkan karena Allah semata.

Anakku…

Kunamakan engkau Muhammad Erza Farandy agar? engkau menjadi manusia yang suka menolong. Tolonglah orang2 yang lemah jika kau merasa kuat dan jadikan sikap dan tingkah lakumu seindah namamu kelak dewasa nantinya. Tolonglah orang-orang yang ada di sekitarmu dengan sesautu yang kau punya.

Menolonglah pada orang-orang yang harta dan dunianya di bawah dari kita, agar tidak pernah menguasai hatimu menjadi sekarah. Sesungguhnya harta itu letaknya dalam genggamanmu. Bukan pada hatimu. Apabila harta itu engkau letakkan di tanganmu, maka engkau akan ringan hati membelanjakan di jalan-Nya. Tetapi apabila harta itu engkau simpan dalam hatimu, maka sedikit saja yang berkurang, akan dapat menggelisahkan dirimu sehingga dengan itu justru harta yang sedang mendekat kepadamu, akan berlari sejauh-jauhnya.

Muhammad Erza Farandy Anakku….

Sesungguhnya harta yang akan menjadi milikmu kelak di Yaumil-Qiyamah adalah yang engkau belanjakan di jalan yang benar. Setiap keping yang engkau jadikan shadaqah, ia akan tetap menjadi milikmu sampai Hari Kiamat. Setiap keping yang engkau bayarkan sebagai zakat, ia akan menjadi pembelamu di hari ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah semata.

Setiap keping yang engkau belanjakan untuk keluargamu, untuk anak-anak yatim, untuk jihad fii sabilillah, untuk amar makruf nahy munkar, untuk mengongkosi perjalananmu melakukan kebaikan, maka ia tetap menjadi milikmu dan senantiasa berlipat kebaikannya hingga engkau berjumpa di Hari Akhir kelak. Ia akan mengantarmu ke surga atas perkenan-Nya. Insya-Allah.

Tetapi, Nak…

Karena sekeping uang pula manusia bisa terhalang dari Tuhannya. Tidaklah disebut pendusta agama orang yang pendek-pendek do’anya dan ringkas shalatnya. Tidak.

Tetapi tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mengajurkan memberi makan orang miskin. Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yakni orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’ dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Begitu peringatan Tuhanmu dalam surat Al-Maa’uun. Kelak engkau bisa membacanya dalam Al-Qur’an.

Hanya Do’a Yang Kupinta Apa yang kuharapkan dengan pesan-pesan ini, Anakku?

Aku sayangi dirimu sejak engkau masih ada dalam kandungan bunda; Aku lepaskan segala helaan nafas panjangku untukmu; Aku keluarkan darah yang mengiringi kelahiranmu dengan tarikan nafasku sendiri; Aku temani masa-masa bayimu dengan membacakan do’a di telingamu; Aku ciumi dirimu sebagaimana Rasulullah saw. mengajarkan; Dan aku nantikan engkau beranjak besar, lalu kutulis pesan ini, tidak lain hanyalah berharap engkau kelak menjadi orang shalih yang memberi bobot kepada bumi ini dengan kalimat laa ilaaha illaLlah. Betapa pun bapak dan ibumu hanya dua orang yang lemah imannya, lemah ilmunya dan lemah jiwanya. Tidak ada kekuatan kecuali semata-mata dari-Nya.

Besarnya pengharapan inilah yang menjadi kekuatan? Ayah bunda dalam mengasuh dan membesarkanmu. Kalau kemudian kelak engkau menjadi anak yang shalih -dan ayah bunda senantiasa berharap dengan penuh kesungguhan-maka tidak ada yang lebih berharga untuk diharapkan darimu melebihi do’a-do’a yang engkau panjatkan dengan tulus kepada Allah ‘Azza wa Jalla bagi kedua orangtuamu ini. Harapan inilah yang membuat ayah bunda bersedia mengorbankan apa saja, termasuk kesehatan, asalkan kelak engkau termasuk di antara waladun shalihun yad’ulah. Anak shalih yang mendo’akan.

Inilah yang senantiasa merisaukan orangtuamu, Anakku, bagaimana mengantarkan engkau menjadi waladun shalihun yad’ulah. Jika engkau termasuk anak yang shalih, maka setiap perbuatanmu dapat menjadi kebaikan bagi orangtuamu. Dan jika engkau mendo’akan ayah bundamu, maka Allah akan bukakan pintu-pintu kebaikan.

Kebaikan itu akan terus mengalir apabila engkau mendo’akan, sekalipun ayah bundamu telah berselimut kain kafan.

Tetapi sekedar mendo’akan, Anakku… tanpa ada keshalihan yang mengiringi do’a-do’a itu, rasanya akan sia-sia. Sebab, seperti yang engkau baca, anak-anak yang bisa menambah catatan kebaikan bagi kedua orangtuanya sesudah kematian menjemputnya adalah anak-anak shalih yang mendo’akan. Ini berarti engkau harus menjadi manusia shalih ketika mendo’akan.

Tanpa keshalihan, do’a itu akan melayang begitu saja. ?Apalagi do’a itu bukan engkau sendiri yang mengucapkan. Dan betapa banyak kulihat, di kala seorang anak Adam meninggal dunia, para tetangga mendo’akan si mati, sementara anak-anaknya mengaminkan pun tidak. Mereka menyibukkan diri dengan makanan yang akan dihidangkan.

Sungguh, sesuatu yang absurd. Lebih-lebih di antara para pendo’a itu terkadang ada yang menjadi ahli maksiat. Wallahu a’lam bishawab…

Bigger is Better, Longer is Stronger - Right ?



OK, I confess - I'm going with the attention grabbing headline today....what the hell, it's been a long week and I have earned it.
Everywhere you look in our culture, we are obsessed with a size...whether it's in promoting tourism (Everything is Bigger in Texas), male "vitamins" like Extense (Having a larger penis* and enjoying a more fulfilling sex life is possible and attainable !), or the vehicles we drive ("Our SUV has 4000 Square Feet more cargo space then the nearest competitor") - Bigger is Better and Longer is Stronger.
And our dearly beloved game of golf is not immune from the siren song of "if you are not long,then you are flat out wrong". This year's new drivers are longer, the new model of irons ("The Set is DEAD) are advertised as being longer, and EVERYONE's balls are touted as being longer ("Nice Ball, Phil"). One could certainly argue that on the golf course we are even MORE obsessed with size and length than in other facets of our life. Lest you call me a sham, and accuse me of thinking I am immune from this, I confess...I am not! Look no further than my last post, where I wrote about a training tool (The Orange Whip) which has added (much needed) distance to my driver and my irons...so PLEASE color me guilty....
After pondering this in the pre-dawn hours today (She Who Must Be Obeyed was at her Friday session of "Booty Camp", and I was up early), I decided to conduct an experiment to see if we have all been bamboozled...if, in fact ,"Long is Wrong & Big is Bad". I decided that my next round, I would conduct a scientific analysis of golf, using the following simple rules:
  • All tee shots (Par 4's and 5's) will be hit with no more than a 3 wood.
  • All par 5's willl be played as lay ups.
  • All iron shots will be struck with one more club than normal, with perceived effort adjusted accordingly

Upon completion, I will compare the following statistics to my "normal" averages:

  • Total Strokes
  • Fairways Hit
  • GIR
  • # Putts

I will be posting the results of this experiment here next week, so stay tuned. Until then, I am curious to know if any of you have ever conducted a similar experiment, and what your results were. IN the meantime, keep your head down and your eyes on the BIG BOOBS ball....

Mobiliário Infantil - Roupeiro




A 4UDECOR - Design de Interiores, desenhou e fabricou este fantástico roupeiro para o quarto de uma menina. Como o casal possui uma casa do pós guerra com um pé direito muito elevado e divisões relativamente pequenas, optamos por elaborar um roupeiro muito mais alto do que é normal. Lacado com 2 cores, rosa e verde, as flores das portas foram pintadas após a montagem do mesmo e de acordo com o gosto da nossa pequenina princesa. Arrumação é o que não falta desde as gavetas às prateleiras e suportes para cabides.
Podemos executar o seu roupeiro também !!!
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Wednesday, August 19, 2009

Catatan Perjalanan

Catatan Perjalanan
Sukabumi, 13 Agustus 2009

MENYUSURI KILOMETER AKHIR SUKABUMI*


Potensi Jawa Barat bagian selatan menyimpan potensi yang luar biasa. Potensi tersebut yaitu keindahan alam yang berada di sepanjang pantai laut selatan. Sukabumi, sebagai daerah yang terletak di daerah tersebut tentu mempunyai peluang seperti halnya Bali, terkenal karena alamnya. Tetapi itu hanya sekedar mimpi, kalau para stakeholders dan masyarakatnya tidak mempunyai visi yang sama dalam proses pembangunan daerahnya.
Memandang indahnya cakrawala malam di pesisir pantai, sambil menyusuri jalanan sepanjang 150 km menuju perbatasan Sukabumi-Banten, membuat bulu kudukku berdiri, inilah kebesaran ciptaan yang maha kuasa. Subhanallah.

Proses Keberangkatan

Kamis pukul 09.40 WIB, saya berangkat dari terminal Leuwi Panjang, Bandung. Tidak terlalu lama untuk menemukan bus jurusan Bandung-Sukabumi, tapi tentu kalau kita bandingkan dengan jumlah bus jurusan Bandung-Bekasi ataupun Bandung-Tasikmalaya dan Bandung-Garut, jurusan ini menempati rangking keempat bila kita bandingkan berdasarkan jumlah penumpangnya.

Perjalanan menuju Kota Sukabumi relatif lancar. Jalur yang dilewati yaitu Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi, setelah itu kita langsung menuju Kota Sukabumi. Sekitar pukul 14.30 WIB akhirnya sampai juga saya di sana. Turun di Jalan ABC, lalu melanjutkan perjalanan dengan becak menuju Masjid Agung Kota Sukabumi. Sebenarnya bisa juga menggunakan angkutan kota, tapi mungkin terasa kurang berkesan ketika melintasi jalan kota yang masyarakatnya terkenal karena keramahtamahannya ini. Ongkos becak hanya Rp 4000 dengan jarak kurang lebih 2 KM, perjalanannya relatif cepat karena medan jalanan yang menurun. Beres itu, saya pun menunggu rekan yang akan menjemput menuju sekretariat KAMMI Daerah Sukabumi. 20 menit berlalu, akhirnya rekan saya, Saudara Azis datang menghampiri. Lokasi sekretariat tidak terlalu jauh dengan Masjid Agung, sehingga kita cukup berjalan kaki saja.

Agenda Silaturahim

Selain kesibukan menjalani amanah sebagai mahasiswa, hampir semua pengurus daerah Sukabumi mempunyai aktivitas pekerjaan di luar perkuliahan dan organisasi. Kami tidak menyebutnya ini sebagai salah satu kendala organisasi, karena toh itu merupakan kebutuhan pribadi. Tapi kadang jujur kita akui bahwa dengan kondisi tersebut intensitas pertemuan dan produktivitas kinerja dalam organisasi menjadi sedikit berkurang. Bagi saya sebagai pengurus perwakilan wilayah, kami menyadari bahwa di satu sisi ini adalah kebutuhan mereka tetapi di sisi lain aktivitas untuk melaksanakan tugas organisasi pun harus juga dilaksanakan. Saran kami, harus ada formulasi yang tepat supaya keduanya bisa berjalan seimbang.

Walaupun begitu, saya justru merasakan sebuah harapan yang besar terhadap daerah ini. Jadi teringat ketika dulu pernah membaca buku berjudul “Berani Gagal” karya Billi PS. Lim, “Krisis atau masalah yang berhimpun/bertemu memberikan kita peluang. Seperti kata Einstein, terpuruk dalam masalah merupakan peluang hebat kita. Dengan kata lain, kita tidak mungkin mendapat peluang tanpa menghadapi resiko. So, saya pun meyakini, masalah yang dihadapi adalah peluang hebat bagi daerah ini untuk bangkit!

Agenda kunjungan ini merupakan salah satu program kerja monitoring wilayah terkait dengan perkembangan masing-masing daerah. Saya seharusnya datang dengan tiga orang rekan, tapi karena berhalangan mereka tidak bisa hadir. Mudah-mudahan ke depan mereka bisa hadir dalam agenda organisasi selanjutnya.

Ruang lingkup kerja Kamda ini cukup luas, yaitu meliputi kota dan kabupaten. Dengan tanggung jawab tersebut memang seharusnya jumlah kader berbanding lurus dengan kondisi yang ada. Tetapi hal ini belum maksimal terlaksana, jumlah SDM masih terbatas, kualifikasi kader yang lebih banyak AB 1/operasional. Padahal dalam konteks analisis pengembangan, daerah yang terdiri dari kota dan kabupaten mempunyai potensi yang lebih besar untuk berkembang lebih cepat. Apalagi pengesahan Kabupaten Sukabumi Utara tinggal menunggu waktu dari dewan yang baru.

Road to Palabuhan Ratu

Perjalanan kami dari Kota Sukabumi menuju Masjid Agung Kabupaten Sukabumi yaitu sekitar 2,5 jam. Setelah melaksanakan sholat Isya kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai Palabuhan Ratu. Waktu kala itu pukul 20.00 WIB. Sepanjang jalan melintasi kota Palabuhan Ratu banyak hal yang kini berubah. Kota ini telah banyak berubah, menjadi salah satu pusat kota di daerah selatan Jawa Barat. 2 jam kami lalui, akhirnya sampai jumpa di lokasi yang telah kami tentukan.

Menyusuri pesisir pantai selatan menjadi sebuah memori tersendiri bagi saya. Walaupun saat itu malam hari, suasana lautan tidak terlihat dengan jelas tetapi suara ombak yang bergemuruh, saling berlarian, menjadi nuansa akan bukti ciptaan Tuhan. Kami pun sepakat, melewati malam ini di depan pantai dengan beralaskan tikar dan beratapkan langit. Hangat menyentuh badan, tidak dingin apalagi panas. Malam yang indah, ditemani dengan nasi goreng ayam plus air kelapa gula merah seakan menambah kekhusyuan kami untuk berdiskusi lebih larut. Tapi malam telah menjemput kami untuk berangkat menuju peraduan.

Pagi ini seharusnya kami bisa bertemu dengan seorang rekan KAMMI dari STAI Palabuhan Ratu. Tapi karena beliau berhalangan hadir, perjalanan yang sedianya juga sudah diagendakan untuk rihlah dilanjutkan menuju pemandian air panas, Cipanas dan terakhir melintasi jalanan sampai perbatasan Sukabumi dan Propinsi Banten. Biru lautan, derunya ombak dan hamparan pantai dengan jelas bisa kami lihat di daerah itu. Subhanallah, begitu indah ciptaan yang maha kuasa.

Perjalanan Pulang

Setelah beres melaksanakan shalat jum’at, kami pun kembali pulang ke Kota Sukabumi. Jujur, ini perjalanan yang cukup excited bagi saya. Kadang memang, agenda-agenda non formal seperti ini justru lebih memperat tali kekeluargaan, kita lebih terbuka dalam memandang kondisi organisasi, dan begitu pun sebaliknya, kami saling berbagi atas berbagai hal. Jarak tidak lagi dibatasi karena posisi amanah organisasi sehingga kadang membuat rasa keseganan dalam mengungkap suatu hal. Dengan nuansa seperti ini, kami lebih dekat, lebih memahami kondisi yang terjadi.

Daging bebek rica-rica menjadi santapan terakhir saya berada di Sukabumi. Saudara Hendi memang tidak salah mengajak saya ke tempat ini. Ditemani juice jeruk, seakan hidangan ini menjadi penutup perjumpaan diantara kami. Ba’da maghrib, saya pun berpamitan. Meninggalkan Sukabumi menuju Kota Bandung.

Sampai jumpa Sukabumi, semoga kita bertemu kembali.



Catatan Ringan

Penguatan struktur organisasi dan peningkatan kualitas anggota mempunyai peranan yang sangat vital dalam membangun kualitas sebuah organisasi. Setiap pengambil kebijakan harus faham hal ini. Kualitas kondisi internal organisasi menjadi sebuah hal yang fundamental dalam capaiannya menggapai visi organisasi. Selain itu, perlu diingat bahwa faktor dasar dalam melakukan perubahan dalam lingkup organisasi terdiri dari tiga faktor, yaitu manusia, sistem dan budaya.

Manusia dalam fungsinya sebagai pelaku organisasi mempunyai peranan yang sama dalam membangun kualitas organisasi. Kalaulah ada pernyataan bahwa seorang pemimpin/ketua harus mempunyai pengorbanan/pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain, maka organisasi ini tidak berjalan sesuai dengan lajunya. Dalam cara pandang organisasi beradab, persepsi bahwa seorang pemimpin/ketua adalah atasan dan staff adalah bawahan adalah hal yang salah, begitu juga dengan contoh lain semisal, apabila ada seorang pejabat menganggap bahwa masyarakat adalah bawahan dan begitupun sebaliknya, masyarakat menganggap bahwa pejabat adalah atasan yang harus dipatuhi apapun perintahnya, maka hancurlah prinsip pelayanan publik.

Manusia menempati posisi sentral dalam perubahan organisasi. Oleh sebab itu, penting kiranya untuk kita menggunakan sudut pandang manajemen sumber daya manusia sebagai rujukan kita dalam berorganisasi.

Paradigma organisasi yang menganggap bahwa manusia adalah subjek pelaksana, subjek pekerja, subjek teknis operasional, dan lain sebagainya merupakan paradigma yang keliru. Dalam prinsip manajemen sumber daya manusia justru paradigma yang seharusnya diterapkan adalah manusia diposisikan sebagai pihak yang harus menjadi objek dalam semua aktivitas organisasi. Peningkatan kualitas objek/manusia merupakan bagian fundamental dalam sebuah organisasi. Organisasi beradab selalu berpandangan bahwa kerja keras yang dilakukan organisasi pada dasarnya adalah bagaimana meningkatkan kapasitas semua orang di dalamnya. Ingat, semua orang yang terlibat dalam organisasi, bukan hanya untuk kepentingan segelintir apalagi hanya untuk peningkatan kualitas ketua saja. Inilah aspek penting yang dinamakan kolektivitas organisasi.

Perubahan objek/manusia tanpa diimbangi dengan perubahan budaya dan sistem akan menyebabkan organisasi berjalan pincang ataupun berat sebelah. Sistem yang dibangun adalah sejumlah aturan organisasi yang telah dijadikan sandaran semua pihak dalam melaksanakan organisasi, atau dalam hal ini AD/ART organisasi.

Salah satu tujuan konstitusi adalah membangun struktur organisasi yang kuat. Sebagai contoh, adanya aturan tentang syarat sebuah Komisariat atau Daerah disebut persiapan ataupun penuh. Adanya syarat ini mengandung unsur bahwa organisasi secara tegas dalam mengatur dan mengawal bagaimana tujuan akhir dari kualitas organisasi yang ingin dicapai. Lain halnya kalau aturan dalam sistem ini tidak dijalankan maka dampaknya akan merugikan organisasi itu sendiri.

Implementasi pelaksanaan sistem organisasi dibungkus oleh budaya organisasi. Budaya ini sebagai gambaran dari karakter khas organisasi. Apabila seseorang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, faham akan sistem yang harus dijalankan, tetapi tidak memiliki budaya organisasi, maka individu tersebut bisa jadi melakukan tindakan tidak disiplin, melakukan segala sesuatu hanya sesuai dengan keinginannya sendiri.

Ketiga faktor di atas merupakan penopang dasar dalam proses perubahan yang ingin dilakukan dalam sebuah organisasi. Setiap kebijakan yang menghasilkan threatment maka harus memprioritaskan ketiga faktor tersebut.


Wallahu’alam bishshawab.





*) Ramlan Nugraha, Ketua Departemen Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Jawa Barat periode 2008-2010. Melakukan agenda roadshow monitoring dari 1-15 Agustus 2009. Bertemu langsung dengan rekan-rekan daerah Sumedang, Bandung, Garut, Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.

Tuesday, August 18, 2009

Cadeira Showtime Lionel Richie ft Akon - Just Go



4UDECOR representa a marca BD Barcelona, No video clip de Lionel Richie ft Akon - Just go, aparece esta cadeira showtime em verde de Jaime Hayon.

http://www.youtube.com/watch?v=-f94KnjLcOs

Encomende já / Order Now:
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Hey Bartender, Gimme an Orange Whip....


No it's not a cocktail...or a "cover band" from Ohio....Instead it's a unique new golf training aid that I have been using for the last couple of months. It's really called an "Orange Whip", and was invented by Jim Hackenberg, a PGA pro.. It's popular on the PGA tour too - currently used by Vijay, Justin Rose, Pat Perez, Scott McCarron, Matt Kuchar, and many others.
(see below for info on how you can win an Orange Whip Trainer courtesy of Bushwood CC and the fine folks who make the Orange Whip)

According to Jim, " The Orange Whip is the ultimate golf swing trainer and fitness tool for today's golfer and athlete. It is versatile, dynamic and the most effective swing aid on the market. Consistent use of the Orange Whip will improve your golf swing and provide an essential core-muscle workout. The elegant design combines a counter-weighting system and flexible shaft that work together to promote the natural golf swing motion unique to each individual. The Orange Whip will help you find your ideal swing plane, create "tour pro" lag, achieve perfect sequence of motion, and promote balance that's supported from the ground up. Your strength, flexibility, and swing speed will increase, and your shot-making will become more accurate and consistent."
Now that you have heard the marketing pitch, and seen the "street cred" offered by the PGA players, I'm going to offer you Bushwood's take on the Orange Whip. I came across this device at my local golf emporium - the proprietor watched me take a couple of swings with my 6 iron, and suggested I give the Orange Whip a try. He handed it to me with a set of three simple instructions:
  1. Take a golf grip, and swing so as to move the orange ball (located at the business end of the trainer) as slowly as possible.
  2. Keep your belt buckle in front of the white ball (located at the base of the handle)
  3. Keep said white ball ahead of the orange ball throughout the swing.

Pretty simple,huh ? Well, I took about ten swings with the whip, until I had perfected the three components above. Then I took my 6 iron, stepped up to the launch monitor/video setup and took a few swings. The difference was staggering - instead of my old jalopy of a swing - I was now on plane with good tempo and a swing which my lower body lead my upper body into. Needless to say, I bought the Orange Whip (retail is $109, I think...). I've been using this training tool regularly since then, and the changes in my golf swing are nothing short of amazing. Here are just a couple of the more obvious developments which I attribute solely to the Orange Whip:

  • 20-25 yards longer off the tee (no shizz here,folks -I mean it)
  • An extra club to club-and-a-half on all of my irons - for example,I've picked up 20 yards on my PW (I've gone from hitting a club more than my longer hitting buddies to hitting a club less than them most of the time).
  • My swing actually now looks like something you would recognize as a golf swing, rather than a meth head really nervous person trying to kill a rattlesnake with a 9 iron.
  • After watching a million hours of golf on TV, and listening to the announcers talk about "LAG" in the same glowing terms as one would describe Scarlett Johanssen's, um, torso, I finally understand what "lag" is and can create it in my swing.

Seriously, the Orange Whip is an amazing tool - simple to use and understand and one which will cure a myriad of ills for most hackers like me. Thanks to the folks at Orange Whip for creating a really great training aid.

Oh, and to show you how cool they are at Orange Whip, Jim has agreed to give away one of their amazing devices to a lucky reader of Bushwood. To enter the contest, just drop us an email at bushwoodcountryclub@gmail.com with your name,address, and a couple of sentences about why YOU should be the winner of an Orange Whip !

Monday, August 17, 2009

Projecto de Interiores

Temos aqui mais um excelente projecto de interiores

Consulte-nos hoje mesmo
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Yang Becomes the First (fill in the blank) to Win a Major


Unless you have been dead for the last couple of days (or longer), you are aware that Y.E. Yank Yang has set the golf world on it's ear by pulling off a stunning upset of Eldrick the King. Everyone, it seems is TOTALLY amazed that a self taught dude from South Korea won a major tournament. No matter where you look,be it the blogosphere, the traditional print world, on the tube, or every damn golf website you can find - Y.E. (what the hell - is he embarrassed of his name ? I mean, is his real name something like Yevoniquis Elbert or something???) Yang is being hailed as the newfound conqueror - the FIRST ASIAN GOLFER TO WIN A MAJOR !
As usual, however, the whole freaking media empire has missed what is TRULY unique and groundbreaking about Mr. Yang's win (somewhere, Rodney Dangerfield is laughing his a$$ off). What you ask, oh wise one is the REAL story ? Is it that he:
  • Started playing golf in his twenties and is self taught ?
  • That he carries a 3 and 4 hybrid, and his iron set starts at a 5 iron ?
  • That he plays conventional cavity backs like the rest of us ?
  • That he honorably served his country BEFORE he pursued fame and fortune ?

Although those are all good guesses, and may or not be correct...here is the real deal.... the breaking news that ONLY Bushwood is reporting on.... Yang is the first "Taylor Made Visor Wearing Major Championship Winner".

Additionally, he joins Freddie, Vijay, and Ben Curtis as the Major winners bold enough to "rock the visor", as we say here at BCC.

Bushwood Congratulates Yevoniquis Elbert (Y.E.)Yang on his groundbreaking win at the PGA Championship Hazeltine !!!

Sunday, August 16, 2009

Bushwood Celebrates a Birthday (and learns the shocking truth about Mom and Dad)



That's right, Bushwood Country Club celebrated it's first birthday this weekend. In keeping with the tradition of so many big companies who are losing their a$$ in the marketplace , we said "What the hell, screw the shareholders, we need a 'Management Retreat' "- so took the Bushwoood Management Team on a boondoggle to Memphis,TN.
More to come on that adventure later - but in short, we played a bunch of golf, saw Elvis, harrassed people we did not know (my apologies to the funny looking lady in the cowboy hat), danced in the street (thanks to Richard Johnston), and generally wasted the shareholders money in a fashion that would have made the captains of industry proud.

Anyway - Happy Birthday to us - we celebrated without you....

P.S. - That's my sister in the photo above on her 4th Birthday - I was 17 at the time, and was responsible for getting the cake. HaHaHa....

ARTI SEBUAH KOMITMEN*

Catatan Kegiatan
Masjid Ukhuwah Balai Kota Bandung, 9 Agustus 2009





ARTI SEBUAH KOMITMEN*


Pekan kemarin saya kembali melakukan perjalanan ke daerah-daerah di Jawa Barat. Target untuk pekan tersebut sebenarnya mengunjungi 5 Daerah, tapi satu daerah yaitu Tasikmalaya tidak bisa. Sebagai ganti, mereka mengajukan kesiapan pada sabtu, 15 Agustus. Sebelum melakukan perjalanan, saya selalu berharap bahwa setiap perjalanan yang dilalui mempunyai nilai kualitas yang lebih besar dibandingkan dengan perjalanan sebelumnya. Perjalanan bagi saya mengandung unsur progresivitas kehidupan. Ada semangat yang menggebu, adrenalin yang meningkat cepat, ketika melakukan sebuah perjalanan.

Ada tausiyah yang menarik ketika kemarin (Ahad, 9/8) saya mengikuti acara satu hari bersama PKPU Jawa Barat di Masjid Ukhuwah, Balai Kota Bandung. Rencananya pada kesempatan itu Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menjadi pembicara. Tapi karena ada panggilan mendadak dari Presiden, beliau tidak jadi hadir. Sang pentausiyah, Ust. Darlis Fajar, bukan orang yang asing bagi masyakat Kota Bandung. Dalam tausiyahnya beliau menyebutkan dengan tegas bahwa satu hal yang harsu dimiliki oleh setiap muslim adalah komitmen. Komitmen bisa diartikan loyal, patuh, taat, dsb. Tetapi menurut beliau, pengertian komitmen adalah “tidak pake alasan!”.

Manusia dengan segala aktivitas hidupnya masing-masing pada dasarnya tidak lepas dari fungsi dasar penciptaannya. Keyakinan sebagai seorang hamba, bahwa dunia beserta isinya adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, maka sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Dalam konteks ini, sesibuk apapun orang, maka tetap melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba harus tetap dijalankan. Ust. Darlis menegaskan bahwa apabila seseorang diberikan sebuah amanah maka potensi amanah tersebut bernilai dua hal, yaitu masalah dan anugrah.

Amanah berupa harta, jabatan, keluarga, dll akan menjadi masalah apabila dengan hal itu seseorang tidak bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tetapi akan menjadi anugrah yang tiada tara ketika dengan amanah tersebut kualitas taqwanya semakin meningkat. Inilah indikator dari kesuksesan sebuah amanah.

Saya merenung sejenak, mengevaluasi amanah yang sedang ditangggung, ataupun harapan untuk menanggung amanah lainnya. “ah, tak ada gunanya berleha-leha!”, kualitas amanah harus berbanding lurus dengan peningkatan kiecintaan kepada Allah SWT.

Dalam lingkup organisasi, ada penyesalan ketika seharusnya kita bisa melaksanakan amanah, tetapi ada saja alasan untuk menolak, menunda, bahkan tidak menyelesaikannya. Sibuk mengerjakan perkualiahan, Tugas Akhir, skripsi, agenda keluarga, dll, berbagai alasan pun dikemukakan. Kita terjebak dengan logika yang dibuat oleh pikiran kita sendiri. Padahal jika kita mau, bertekad dengan sepenuh hati, maka tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Sekali lagi, ini arti sebuah komitmen! Arti sebuah kejelasan iman kita sebagai manusia. Apakah terjebak dengan logika, pakai hitung-hitungan, kalkulasi matematis, dsb, ataukah kita memakai iman kita ketika sebuah printah Allah datang kepada kita.[]



Wallahu’alam bishshawab.






*) Ramlan Nugraha, Pengurus Wilayah KAMMI Jawa Barat

Friday, August 14, 2009

Design de Interiores - Divisões pequenas



A 4UDECOR - Design de Interiores representa em exclusivo para Portugal a marca italiana Clei.

Se o seu problema é o espaço nós temos uma solução pratica e com um design muito atractivo. Pode combinar a sua sala com o seu quarto num só espaço, 2 ambientes num só. Durma tranquilamente e com elevado conforto graças à ergonomia colocada ao seu dispor a quando da elaboração deste projecto. Com cama de casal este sistema transformável quando fechado tem na sua parte anterior um sofá bastante practico, com opção chaise lounge, pode sempre ser estofado em pele ou no seu tecido favorito. No que diz respeito às prateleiras estas podem ser alteradas conforme as suas necessidades. Este sistema permite que tenha numa pequena divisão 2 ambientes com elevado requinte.

Visite o site da Clei onde poderá encontrar mais soluções.

Encomende já / Order Now:
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Wednesday, August 12, 2009

MUTASI SATU MENIT

Catatan Perjalanan
Cirebon, 7 Agustus 2009





Prolog

Jum’at, 7 Agustus 2009 tepatnya pukul 14.00 saya merencanakan janji bertemu dengan Saudara Hendri dan rekan-rekan KAMMI Daerah Cirebon. Dua hari sebelum hari keberangkatan, saya sampaikan bahwa yang berangkat dari Bandung hanya saya sendirian.

Agenda perjalanan ke Cirebon ini merupakan salah satu program kerja monitoring yang direncanakan minimal setiap satu kali semester . Sebelum ke Cirebon, daerah lain seperti Bandung, Sumedang dan Garut sudah terlebih dahulu dikunjungi. Adapun Sukabumi dan Tasikmalaya direncanakan pada 13 dan 15 Agustus besok. Beberapa masukan dari setiap daerah tentu sangat berharga untuk dijadikan bahan referensi dan evaluasi gerakan ke depannya.

Pada awalnya, saya berencana ke Cirebon menggunakan sepeda motor. Tetapi setelah dipertimbangkan dengan matang, niat tersebut tidak jadi dilaksanakan. Masalah yang paling signifikan terletak pada kondisi ban belakang motor yang sudah gundul. Beberapa percobaan sengaja dilakukan untuk mengetes kondisi kesiapan motor. Hasil percobaan, ban belakang goyang cukup kencang ketika diajak menikung pada posisi 45o dengan kecepatan 70-80 km/jam. Hal ini cukup berbahaya apalagi jika kondisi jalanan yang penuh dengan batuan-batuan kecil. Hal ini setidaknya dapat membuat motor tergelincir, apalagi rute yang akan dilalui: Bandung-Sumedang-Majalengka-Cirebon, hampir mempunyai karakter medan yang sama. Saya berkesimpulan, motor tidak cukup siap untuk digunakan. Rekomendasi hasil percobaan: Ganti ban belakang dalam tempo yang setjepat-tjepatnya.

Berangkat dari Terminal Cicaheum Bandung pukul 09.00. Tetapi sebenarnya, saya bisa berangkat pukul 08.30. Karena suatu hal, yaitu sebelum ke terminal, saya singgah dulu ke sekretariat wilayah. Di sekretariat, sudah menunggu Mbah Kadir dan Saudara Ikhlas yang duduk tanpa sepatah kata pun. Hening tanpa bersuara. Oh, pantas saja, ternyata mereka sedang konsentrasi penuh dalam rangka pertandingan catur bergengsi jelang Agustusan. Event yang tidak jelas siapa panitianya ini, walaupun begitu tetap saja masih berjalan. Memang, beberapa pekan terakhir, para pengurus wilayah dan penghuni sekre sedang mengadakan pertandingan catur. Katanya sebagai latihan otak, daripada bayar ratusan ribu untuk ikut training be a smart brain lebih baik trainingnya diganti dengan catur. Halah-halah..

Nah, sebagai pengamat dadakan dunia percaturan, tak urung saya pun ikut berpartisipasi dalam pertandingan itu. Setengah jam berlalu, saya berpamitan dan beranjak menuju ke Terminal. Lokasi sekretariat yang tidak terlalu jauh dengan terminal, cukup dengan jalan kaki saja, 10 menit sudah sampai disana.

Proses Keberangkatan

Bus jurusan Bandung-Cirebon itu saya naiki. Bhinneka AC sengaja saya pilih karena suhu pada waktu itu cukup panasa. Apalagi lokasi perjalanan yang saya taksir sekitar 4 jam itu terletak di Pantai Utara Pulau Jawa.

Pukul 11.00, bus berjalan merayap. Di depan ternyata sebuah truk yang mengangkut buku-buku pelajaran Sekolah Dasar terguling ke dalam jurang. Untung jurang tersebut tidak terlalu dalam. Buku-buku berserakan. Masyarakat sekitar berduyun-duyun mulai berdatangan dan membantu.

Pukul 13.00, bus akhirnya sampai di terminal Harja Mukti Kota Cirebon. Sambil menunggu kedatangan rekan saya dari KAMMI Cirebon, saya pun sedkit merebahkan badan di tempat duduk samping loket terminal. 10 menit kemudian, rekan saya pun datang dan kami langsung berangkat menuju kampus II Universitas Swadaya Gunung Djati (Unswagati) dengan menggunakan sepeda motor.

Madrasah Siyasi II

Kedatangan saya ke kota ini sebenarnya hanya sebatas monitoring dan silaturahim saja dengan teman-teman pengurus daerah dan komisariat. Tetapi berhubunghari itu ada acara Madrasah Siyasi II, saya diminta untuk menjadi salah satu pemateri dalam acara tersebut. bagi saya tidak terlalu masalah, karena persiapan materi sudah ada walaupun tidak khusus untuk acara seperti MS II. Materi pun disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi saja.

Bang Acun ternyata sudah berada di dalam ruangan terlebih dahulu. Ketua Departemen Hukum dan HAM KAMMI Pusat periode kemarin ini jauh-jauh datang dari Jakarta diundang oleh teman-teman Cirebon untuk mengisi acara ini. Beliau rencananya mengisi materi dengan tema politik pemerintahan. Kami sejenak bercengkrama, menanyakan kegiatan dan alamat beliau, begitupun sebaliknya. Karena waktu acara sudah dimulai, Bang Acun pun dipersilahkan moderator untuk langsung mengisi materi. Waktu kala itu menunjukkan pukul 14.30. Saya dan Saudara Hendri pamit, ijin keluar. Kami beranjak menuju sekretariat KAMMI Cirebon. Lokasi sekrenya tidak terlalu jauh dari kampus ini. perjalanan dengan sepeda motor kita tempuh kurang lebih 8 menit dari kampus II Unswagati. Kecepatan motor saat itu 70 km/jam. So, Anda bisa hitung berapa jarak dari kampus ke sekretariat?

Tidak lama setelah sampai di sekretariat, seseorang datang mengetuk pintu dan langsung masuk menuju tempat kami. Tamu tersebut yang baru diketahui adalah wartawan Radar Cirebon meminta Saudara Hendri untuk mengobrol empat mata di depan. Saya persilahkan, dan mereka pun pindah ke ruang tamu.

LPJ Tanpa Audit

Diskusi itu diikuti sekitar 15 orang dan semua mayoritas berstatus Anggota Biasa II. Kami memulai pukul 16.30 dan selesai menjelang adzan Maghrib. Beberapa penekanan pada diskusi memang diarahkan pada agenda pengawalan daerah terkait dengan tampilnya para anggota dewan yang baru. Saya pun tidak lupa menyampaikan beberapa kasus yang terjadi di Kota Bandung dan Garut. Contoh di Kota Bandung saya ambil dari kasus sengketa tanah Babakan Ciparay. Eksekusi lahan yang dilakukan oleh satpol PP pada 5 Mei 2009 sehingga menimbulkan bentrokan dengan warga dan Aliansi Gerakan Anti Pemurtadan (AGAP) dinilai sarat kepentingan antara pihak penguasa (walikota) dan pengusaha. Eksekusi yang dilakukan tidak disertai surat eksekusi dari Pengadilan. Satpol PP Kota Bandung melakukan tindakan represif kepada puluhan anggota AGAP. AGAP sendiri merupakan ormas Islam yang salah satu kegiatannya adalah menjadikan Babakan Ciparay sebagai daerah binaan. Anggota Dewan yang seharusnya bertindak sebagai pengawas pemerintah, hanya bisa diam tidak berkutik dihadapan Walikota yang arogan ini.

Kota Cirebon merupakan kotakecil. Tidak terlalu sulit untuk menjelajahi kota ini. Kampus Unswagati, Untag dan STAIN dengan mudah kita temui karena lokasinya yang tidak terlalu berjauhan. Kota ini pun mempunyai satu masalah klasik dalam pemerintahannya, yaitu korupsi.



Beberapa pekan kemarin, Walikota Cirebon menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Namun ada hal yang janggal dari laporan ini yaitu belum dilakukan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Teman-teman berpendapat bahwa hal ini bukan sekedar kesalahan teknis, tetapi ada unsur kesengajaan dari peak eksekutif. Sampai sekarang teman-teman masih mengusut kasus ini dan menolak dengan tegas LPJ Walikota ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, di dalam LPJ tersebut ada kejanggalan pada bagian penerimaan pajak retribusi pasar. Jumlah yang disampaikan terlalu sedikit bila dibandingkan dengan fakta di lapangan bahwa para pedagang di pasar Cirebon setiap harinya selalu mendapatkan tagihan dari pihak pemerintah sebagai retribusi. Pungutan ini sangat sering dilakukan.

Lantas bagaimana akhirnya ? Kami menerka, bahwa ada alih-alih dari partai pengusung walikota, sebagai fraksi mayoritas di dewan untuk menyelesaikan masalah ini dengan votting saja. Maka kami pun beranggapan bahwa votting sepertinya akan menjadi juru selamat bagi sang walikota ini. Dasar demokrasi!!

Indramayu: Mutasi Satu Menit

Saya pun bertemu juga dengan Saudara Nurpadin. Beliau Ketua Komisariat Indramayu yang baru-baru ini telah menyelesaikan sidang sarjananya di Universitas Wiralodra, Indramayu. Kami sharring terkait dengan kondisi daerahnya.

Ini fakta bukan rekayasa. Apabila anda berbicara tentang daerah ini, maka setidaknya tidak akan lepas dari kebanggaan bahwa daerah ini mempunyai sosok seorang Bupati yang dianggap berhasil dalam memajukan daerahnya, terutama atas kebijakannya terkait dengan sektor pendidikan. Tetapi anda pun harus tahu bahwa di sisi lain, Bupati yang merangkap juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu ini mempunyai karakter yang hampir sama dengan para pejabat-pejabat Golkar kebanyakan.

Di Indramayu, Anda mungkin sulit untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan Bupati. Hal ini bukan hal yang asing bagi kawan-kawan mahasiswa di Indramayu. Para mahasiswa yang demonstrasi langsung dicatat namanya, wajahnya di foto dan langsung dilaporkan pada pihak kampus. Kampus langsung melakukan pressure kepada para mahasiswa ini. Di sana juga ada istilah mutasi satu menit, yaitu bagi mahasiswa demonstran yang ketahuan orang tuanya adalah Pegawai negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kabupaten Indramayu, maka dengan tempo yang sesingkat-singkatnya, Bupati dengan arogan seringkali memutasikan ke daerah terpencil atau perbatasan. Jangan tanya soal bukti, saran saya coba anda diskusi langsung dengan teman-teman mahasiswa di sana.

Titik Nadir Perjuangan

Indramayu merupakan daerah basis Partai Golkar. Di daerah ini, SBY pun tidak berkutik ketika pemilihan presiden kemarin. Sedangkan Kota Cirebon adalah basisnya PDI Perjuangan. Dalam hal memerintah, kedua partai ini mempunyai karakter yang hampir sama, yaitu pragmatis dan materialistis. Orientasi kebijakan hanya sekedar untuk melanggengkan kekuasaan.

Rekan-rekan mahasiswa harus terus mengawal perubahan. Jangan sampai oknum-oknum, biang kerok pemerintahan seperti ini dibiarkan berkuasa. Kita harus menjadi garda terdepan dalam mengkritisi kebijakan yang sewenang-wenang, tidak pro rakyat. Membangun kesadaran kritis masyarakat, sambil terus meningkatkan soliditas dan kekuatan organisasi harus terus menjadi agenda kita ke depannya.



Pulang

Setelah berdiskusi dengan teman-teman Cirebon dan Indramayu, saya pun akhirnya berpamitan dengan mereka. waktu menunjukkan pukul 21.00 dan saya belum juga mendapatkan bus. Setelah hampir setengah jam menunggu di halte dekat belokan kampus menuju STAIN akhirnya bus jurusan ke Bandung pun tiba. Saya pun naik dan kami pun meluncur. Btw, di samping jalan halte tempat saya duduk ini ada gua yang bernama Gua Sunyaragi. Sayang sudah lama katanya gua ini tidak mendapat perawatan yang layak sehingga kondisinya sekarang cukup mengkhawatirkan. Padahal dulu gua ini lumayan banyak dikunjungi orang-orang.

Sampai jumpa Cirebon, semoga kita bertemu kembali.





Wallahu’alam bishshawab
Salam mahasiswa!

World Schools Workshop Concludes in Vermont

All smiles before a lecture
Group session in the Huber House debate chamber
Top speaker Namarik from Kuwait
Snider, Skrt, Newman and Morgan

The 2009 World Schools Debating Workshop concluded at the University of Vermont with a flurry of debating and a deep sense of satisfaction.

"This was the single most amazing group we have had since we started in 1984," said WDI director Alfred Snider, "they were incredibly focused, they had a huge hunger for new information and knowledge and they were extremely cooperative." He had a glint in his eye when he added, "Plus they were all early to every session ... something you don't often see among high school students. They are a very special bunch of people."

Students came from the USA but also from Canada, Korea, Greece and Kuwait.

Here are the motions that were debated during the last week of the workshop:
• This house believes the government should never rescue failing private industry.
• This house would give the Kurds a homeland.
• This house believes that nuclear energy does more harm than good.
• This House would use military force where necessary to deliver emergency aid.
• This House would ban the broadcast of recordings produced by terrorists.
• This House would make Jerusalem a UN administered teritory.
• This House would take a hard line on Iran regarding their recent elections.
• This House would lower the voting age to 16.
• This House believes that using less energy should be the number one energy priority.

The tournament involved five rounds and then awards were given on that basis. Members of the community, the university and parents came to watch the debates. In the final results, the top speaker was Namarik Al-Enizy of Kuwait. The top team consisted of Namarik, Milan Bien-Aime and Macey Miller.

The faculty, consisting of Bojana Skrt of Slovenia, Rhydian Morgan of the UK, Debbie Newman of the UK and Alfred Snider of the USA, declared that they were incredibly impressed by the students and their pace of learning. Director Bojana Skrt said, "The kids were great, they learned a lot, they improved tremendously and they were the most punctual ever. At the end of the workshop everyone committed themselves to continue their debating careers."

There are five world titles amongst the faculty as trainers.

"The world schools debating format is an excellent one," said Snider, "and it needs to be expanded in domestic competition in many countries. It has the best of several different formats."
Reblog this post [with Zemanta]

Banco Exterior

Banco de apoio tanto para exteriores como interiores, muito confortável e de fácil limpeza. Disponível em varias cores.

Encomende já / Order Now:
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Tuesday, August 11, 2009

(08.11.09) Recommends:

Scenes from a Recession, c. 2009.


lot, gower & melrose.




Salvador Dalí & Oscar Tusquets

Salvador Dalí & Oscar Tusquets Salivasfá 1972

Encomende já / Order Now:
geral@4udecor.com
Telf: 214 867 378
Tlm: 966 312 602
Cascais / Portugal

Monday, August 10, 2009

HARUS LEBIH MENGENAL LAGI!

Catatan Perjalanan
Sumedang, 3 Agustus 2009




Saya sengaja memacu sepeda motor agak kencang. Sekali lagi khawatir terlambat, karena teman-teman Sumedang rencananya selesai mengadakan rapat pukul 08.00. Sebelumnya saya agak salut juga, katanya mereka rapat mulai dari pukul 06.00-08.00. Saya pikir ini rapat kok pagi-pagi sekali, kayak sarapan pagi saja. Tapi, kadang saya juga berpikir ke belakang, ketika sekitar 2-3 tahun saya pun tidak jarang melakukan hal serupa. Tapi intensitas tersebut mulai berkurang ketika sudah masuk kepengurusan di daerah pada 2007.

Kembali ke perjalanan, sebelum sampai, saya sempatkan untuk mengirim pesan pendek bahwa kemungkinan saya terlambat 15 menit. Kesalahan kembali diulangi, masalah dasar dalam organisasi. Datang terlambat. Kalaupun banyak alasan yang bisa saya jelaskan, yang jelas hari itu saya terlambat! Semoga ke depan tidak diulangi lagi.

Sudah bukan hal yang asing ketika kita melewati jalanan menuju Unpad Jatinangor, hilir mudik kendaraan berat, bus antar provinsi hilir mudik bergantian. Plus tidak ingin ketinggalan, debu-debu disertai cuaca panas. Waktu menunjukkan pukul 08.15, Alhamdulillah saya sampai juga di sekretariat KAMMI Sumedang. Motor terpaksa harus diparkir di luar karena body bagian bawah terlalu pendek sehingga tidak cukup melewati tanjakan menuju sekretariat.

Dari sejak tadi dalam perjalanan, saya pikir teman-teman banyak yang hadir rapat, dan sekarang sudah selesai rapat. Tapi ternyata, rapat sejak tadi sudah selesai dan hanya diikuti oleh 3 orang peserta. Teman-teman yang lain kebanyakan tidak bisa hadir karena alasan pulang kampung, KKN, dll. Waduh, kok banyak alasan yah.

Sekitar pukul 09.00 saya, Hilman dan Firman berangkat menuju kampus UNPAD. Asalnya memang kita akan berdiskusi di sekre mereka, tapi saya usulkan untuk di luar saja, soalnya agak bosan juga kalau diskusinya di dalam ruangan terus.

Teman-teman UNPAD tentu sudah hafal betul kalau ditanya dimana tempat yang cocok untuk mengadakan pertemuan, diskusi, yang sifatnya non formal? Yap, pasti jawabannya di dekat BNI UNPAD, samping danau. Kami pun memilih tempat itu, dengan alasan yang kurang lebih sama.

Berada di saung itu terasa nyaman, diiringi dengan semilir angin yang membuat keringat basah pun menjadi segar. Akh firman yang sejak tadi datang paling akhir, akhirnya datang juga dengan membawa sebuah keranjang Tahu Sumedang. Happ, tahu pun langsung jadi santapan utama kami.

Tema diskusi yang kami lakukan hanya seputar kondisi eksternal teman-teman di Sumedang. Agenda utama jelas terkait dengan agenda kontemporer, seperti pelantikan anggota DPRD Kabupaten Sumedang. Pelaksanaannya sebentar lagi, yaitu 12 Agustus besok. Sebagai salah satu momentum penting, tentu menjadi hal yang wajar ketika ini ditanggapi oleh teman-teman mahasiswa.

Tidak terlalu lama kami berdiskusi. Cukup hal-hal yang penting dan mendesak saja. Sekalipun memang, canda-tawa selalu mengiringi pembicaraan kami. seperti biasa, kalau diskusi melotot terus, bisa stress juga ini kepala. Pukul 11.30 saya kembali pulang ke Bandung. Sebelumnya, diantar dulu oleh akh Firman ke Kopma UNPAD. Beberapa barang ingin saya beli disana. Beres itu, saya pun meluncur.

Catatan Ringan

Hilman dan Firman merupakan kader KAMMI angkatan 2006. Mereka berdua berasal dari kampus yang sama dan strata satu. Yang satu jurusannya Sastra Arab, satunya lagi Administrasi Niaga. Hilman baru-baru ini diamanahkan menjadi Ketua Depertemen Kebijakan Publik Daerah, sedangkan Firman memang sejak awal sudah menjadi Ketua Komisariat UNPAD Eksakta.

Ini hanya pandangan subjektif. Saya menaruh harapan besar kepada dua orang pemuda ini. Dengan amanah yang diemban, mau tidak mau, mereka harus kerja keras dalam menjalankan organisasi ini. Tentu, bukan sekedar memajukan organisasi an sich, toh pada dasarnya ini hanya salah satu tujuan kecil organisasi saja. Agenda besar organisasi adalah bagaimana mewujudkan masyarakat Islami di Jawa Barat. Metode yang digunakan tentu berbeda dengan apa yang dilakukan seperti halnya Pemerintah. Oleh karena itu, indikator dan evaluasinya pun berbeda.

Sumedang merupakan KAMMI Daerah yang baru di tataran wilayah Jawa Barat. Kalaupun dilakukan akreditasi sesuai dengan konstitusi hasil Muktamar kemarin di Makassar, saya belum berani menjawab apakah daerah ini lolos atau tidak? Tapi sudahlah, toh hasil Musyawarah Wilayah kemarin sudah menyepakati terbentuknya daerah ini. Saya pun berargumen, seperti halnya keputusan Mahkamah Agung (MA) baru-baru ini, keputusan tidak berlaku surut!

Diskusi yang kami lakukan masih sebatas teknis, belum masuk dalam ranah yang lebih dalam. Kalau boleh jujur saya berpendapat, teman-teman Sumedang ke depannya harus lebih intens dalam mengenal permasalahan di Sumedang. Memang betul, hampir sebagian anggota berada dalam satu almamater yang sama. Sekretariatnya pun tidak berada di pusat pemerintahan. Tapi tetap saja ruang lingkup gerakan adalah satu daerah, yaitu Kabupaten Sumedang. Selain itu, KAMMI Sumedang harus terus meningkatkan sayapnya ke kampus-kampus seperti Winaya Mukti, Ikopin bahkan UPI Sumedang sekalipun.[]


Wallahu’alam bishshawab.