Sunday, August 2, 2009

KAMMI for Beginners

Pada bab ini akan dijelaskan secara umum mengenai posisi KAMMI dengan elemen bangsa dan negara lainnya. Tulisan ini merupakan turunan dari garis-Garis Besar Haluna Organisasi (GBHO) yang dijadikan salah saru pedoman organisasi selain Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Setelah selesai membaca, diharapkan kita bisa mengetahui bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan oleh KAMMI mulai dari Aceh sampai dengan Papua sana, sangat mencerminkan ciri khas gerakan mahasiswa yang selama ini dikenal murni dalam membela kepentingan rakyat. Dengan begitu jika kamu adalah orang yang mempunyai semangat membangun negeri, tidak suka melihat pejabat pemerintah yang banyak cingcow ataupun merasa risih dengan kemiskinan yang terjadi dimana-mana, tidaklah salah kalau kamu jadikan KAMMI sebagai tempat beraktivitas. So, selamat membaca dan happy enjoyed it !





1. KAMMI dan Gerakan Mahasiswa (Gerakan Kepemudaan)


Sebagai gerakan mahasiswa, KAMMI juga sekaligus adalah gerakan kepemudaan. Dalam aturan organisasi dijelaskan bahwa syarat seorang mahasiswa diterima menjadi anggota KAMMI setingi-tingginya adalah 35 tahun. Penetapan usia ini disesuaikan dengan pengertian pemuda versi Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yaitu penduduk yang berusia antara 15 sampai dengan 35 tahun.
Dalam kaitannya dengan perubahan bangsa dan negara, peran generasi muda tidak perlu diragukan lagi. Kita bisa melihat sejarah yaitu ketika sebelum kemerdekaan Indonesia bagaimana sepak terjang mahasiswa dan pemuda bersatu padu mengusir penjajah. Peran-peran ini tentu saja tidak sampai disana, masa sekarang dan masa depan selalu ditentukan oleh bagaimana langkah yang dilakukan oleh para generasi muda. Stigma bahwa kualitas generasi muda adalah gambaran kualitas sebuah negara adalah hal yang benar, sehingga menjadikan ini sebagai spirit bagi gerakan mahasiswa dan kepemudaan untuk sama-sama meningkatkan kualitasnya masing-masing.
Apabila komitmen perbaikan dan peningkatan kualitas menjadi nafas bagi gerakan mahasiswa dan kepemudaan maka tidak perlu diragukan lagi bahwa masa depan Indonesia akan semakin maju dan melesat menjadi bangsa yang tidak hanya dihormati oleh bangsa lain tetapi bangsa yang siap memimpin dunia ke arah yang lebih baik. So tunggu apalagi, let’s move !



2. KAMMI dan Institusi Pendidikan Tinggi

KAMMI adalah gerakan mahasiswa yang tumbuh dari institusi pendidikan tinggi (kampus). Dengan jumlah anggota sekitar 50.000 orang yang berada di 205 kampus di seluruh Indonesia KAMMI merupakan aset masa depan Indonesia dan dunia Islam khususnya.
Semakin mahalnya biaya pendidikan tinggi, minimnya fasilitas pendidikan yang ada dan mulai menjauhnya para akademisi kampus dengan persoalan-persoalan rakyat menjadi polemik yang seharusnya tidak terjadi. Kampus merupakan tempat yang paling bertanggung jawab dalam memberikan pencerahan dan peningkatan kualitas rakyat Indonesia.

Atas dasar itu maka setiap anggota KAMMI di seluruh Indonesia dalam hubungannya dengan kampusnya masing-masing akan berusaha untuk menciptakan lingkungan akademis yang kritis, demokratis, berpihak kepada rakyat dan tentunya mewujudkan masyarakat kampus yang Islami.



3. KAMMI dan Gerakan Islam

Sebagai organisasi yang bertujuan untuk membumikan nilai-nilai Islam dalam seluruh aspek kehidupan, KAMMI tidak bekerja secara sendirian. Bersama dengan elemen-elemen gerakan Islam lainnya kita saling bahu membahu berupaya untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut. Kerjasama yang dilakukan mulai dari lingkup kampus, daerah sampai nasional. Tidak hanya itu, KAMMI juga secara aktif membangun kerjasama dengan elemen-elemen gerakan Islam lainnya di seluruh dunia seperti World Assembly Moslem Youth (WAMY) dan International Islamic Federation Student Organization (IIFSO).


a. Kerjasama lingkup kampus

Sekitar bulan Februari 2006, masyarakat muslim di Indonesia gempar dengan diterbitkannya majalah Play Boy. Majalah khusus pria dewasa ini mendapat kecaman dari hampir seluruh gerakan Islam termasuk KAMMI. Penolakan atas beredarnya majalah ini marak dilakukan di masing-masing kampus, terutama dipelopori oleh KAMMI dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

Kerjasama yang dilakukan KAMMI dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus dan ekstra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Hima Persis serta organisasi Islam ekstra lainnya tidak hanya terbatas pada aksi demonstrasi gabungan semata, tetapi wilayah-wilayah intelektualitas lainnya pun dikembangkan seperti diskusi, seminar, training kepemimpinan Islam, dan banyak agenda lainnya. Agenda olah raga seperti futsal pun menjadi wahana mempererat silaturahim antar gerakan. Ingin bukti, coba deh tanya teman-teman KAMMI Bogor. Mantap !

b. Kerjasama lingkup kedaerahan

Agenda kerja sama yang dilakukan KAMMI dengan gerakan Islam dalam lingkup kedaerahan adalah hal wajib yang mesti dilakukan oleh masing-masing daerah. Hal ini cukup beralasan karena KAMMI adalah bagian dari gerakan Islam.
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing daerah sangatlah bervariasi. Di bawah ini salah satu contoh kerja sama yang dilakukan oleh KAMMI Daerah Bandung.

Teman-teman dari KAMMI Daerah Bandung bersama dengan Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Pemuda Persis, Persatuan Umat Islam, Tim Pengacara Muslim, Gema Nusa dan elemen gerakan Islam lainnya pada tahun 2007 membentuk suatu wadah bernama Bandung Ma’siat Watch (BMW).

Wadah tersebut bertujuan untuk mencegah dan memberantas segala bentuk kemaksiatan demi terwujudnya Bandung sebagai kota metropolitan yang beradab menuju baldatun thoyibatun wa rabbun ghafur. Salah satu gebrakan yang telah dilakukan adalah berhasil mendorong Pemerintah Kota Bandung dalam menutup lokalisasi prostitusi Saritem yang sudah berumur hampir 200 tahun.

Usaha-usaha yang dilakukan BMW diantaranya :

• Membangun kerja sama dengan aparat yang berwenang untuk memberantas kemaksiatan.
• Sosialisasi dan promosi untuk mempublikasikan dan memberi pendidikan kepada masyarakat mengenai bahaya maksiat dan upaya penanggulangannya.

• Melakukan upaya-upaya hukum bagi para pelaku dan pebisnis yang berbau maksiat.
• Advokasi korban dan pelaku dengan memberikan perlindungan hukum bagi korban dan pelaku kemaksiatan yang hendak bertaubat.
• Rehabilitasi bagi mantan pelaku, dengan memberikan pelatihan dan keterampilan kerja dan atau menyediakan sarana pengobatan bagi korban.
• Membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga zakat.
• Melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah kemaksiatan lebih meluas.


c. Kerja sama lingkup nasional

Di tingkat nasional KAMMI Pusat menjadi pelopor terbentuknya Forum Pemuda dan Mahasiswa Muslim Indonesia (FPMMI). Forum ini bertujuan sebagai wadah perjuangan bersama dalam membangun masyarakat Indonesia yang Islami. Organisasi Islam yang tergabung dalam forum ini diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

d. Ker ja sama lingkup internasional

Ruang gerak KAMMI tidak hanya terbatas dalam lingkup wilayah geografis Indonesia saja, tetapi kerjasama dengan organisasi Islam di luar Indonesia pun tidak luput dari perhatian KAMMI.

Beberapa organisasi internasional seperti World Assembly Moslem Youth (WAMY) dan International Islamic Federation Student Organization (IIFSO) menjadi salah satu wahana KAMMI untuk saling bertukar ide dan gagasan dengan pemuda muslim di seluruh dunia.