Sunday, May 17, 2009

PERNYATAAN SIKAP KAMMI JAWA BARAT TERKAIT PENCALONAN JK, MEGAWATI DAN SBY SEBAGAI CAPRES PADA PILPRES 2009

Bismillahirrahmaanirrahiim


Percaturan politik yang terjadi pasca pemilihan legislatif semakin menunjukkan kepragmatisan kekuasaaan. Kekuasaan menjadi ajang pembicaraan para elit beserta semua partai politik dengan satu tema “politik dagang sapi”. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh mereka hanya berfokus pada orientasi posisi, prediksi kemenangan dan saling jegal antar lawan. Sementara di sisi lain, faktor ideologi, kepentingan rakyat dan agenda pembangunan tidak pernah dijadikan landasan. Suara rakyat dalam proses legislatif hanya menjadi komoditas dan modal untuk berbagi kekuasaan.

KAMMI Wilayah Jawa Barat menyakini bahwa agenda mendesak rakyat harus menjadi landasan pembangunan Indonesia. Fakta membuktikan bahwa para calon presiden yang akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang yaitu Jusuf Kalla, Megawati dan SBY telah menunjukkan rekam jejak kegagalan mengemban amanah reformasi. Beberapa hal diantaranya pertama, penjualan aset–aset strategis bangsa seperti Indosat, PT Garuda Indonesia, PTPN III, IV, VII, PT Krakatau Steel dan PT Bank Tabungan Negara, kedua, kasus pelanggaran HAM seperti kasus Munir dan ketiga, keterlibatan dalam agenda pemiskinan rakyat yang menyebabkan negara ini pada 31 Januari 2009 mempunyai utang negara sampai Rp 1.667 triliun (data dari Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu). Selain itu, berbagai kasus fenomenal seperti lumpur Lapindo yang sampai saat ini belum juga memperlihatkan penanganan cukup berarti sehingga membuat rakyat semakin menderita.

Intervensi asing pun sangat terlihat nyata pada masa kepemimpinan SBY-JK. Baru-baru ini, pada 2 Mei 2009 di Bali, Indonesia mendapat pinjaman program dari Asia Development Bank (ADB) senilai US$ 750 juta dan US$ 1 miliar sebagai pinjaman siaga. Dengan pinjaman ini, Indonesia dinyatakan sebagai salah satu pengguna dana terbesar dari ADB. Padahal, dibalik itu semua sudah bukan rahasia umum lagi bahwa keberadaan ADB dan lembaga keuangan internasional lainnya pada dasarnya hanya untuk menguasai dan mengendalikan negara berkembang seperti Indonesia. Hal Ini menunjukkan bahwa harkat dan martabat negara ini telah diobral untuk diobok–obok melalui kekuatan ekonomi asing.

Atas dasar tersebut, maka dengan ini KAMMI Wilayah Jawa Barat menyatakan sikap :

1. Menolak para pemimpin gagal yaitu JK, Megawati dan SBY untuk memimpin Indonesia.

2. Mengecam semua partai politik karena tidak memiliki etika politik yang baik dan telah mengkhianati suara rakyat.

Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan menjadikan negeri ini baldatun thoyibatun wa rabbun ghaffur. Amin.



Bandung, 14 Mei 2009 M/18 Jumadil Ula 1430 H.



Andriyana,ST.

(Ketua Umum)